Provinsi Bengkulu
ꤷꥍꤲ꥓ꤰꥈꤾꥈ
|
|
Didirikan
|
18 November 1968
|
Dasar Hukum
|
UU No. 9/1967 Junkto Peraturan
Pemerintah No. 20/1968, Keresidenan Bengkulu diresmikan menjadi salah satu
Provinsi di Republik Indonesia yang ke-26 dengan Ali Amin sebagai Gubernur
Bengkulu
|
Area
|
|
- Total
luas
|
19.788,70 km2
|
- Latitude
|
5º 40' - 2º 0' LS
|
- Longitude
|
100º 40' - 104º 0' BT
|
Populasi (2010)
|
|
- Total
|
1.972.196
|
- Kepadatan
|
100/km2
|
Pemerintahan
|
|
Rohidin Mersyah (Plt.)
|
|
- Ketua
DPRD
|
Ihsan Fajri
|
- Sekda
|
Sumardi (Plt.)
|
9
|
|
- Kota
|
1
|
Perguruan
Tinggi
|
DAFTAR PERGURUAN TINGGI
NEGERI :
UNIVERSITAS SWASTA:
SEKOLAH TINGGI SWASTA:
POLITEKNIK :
AKADEMI :
|
Bandar
Udara
|
Bandar Udara Fatmawati Soekarno
|
Pelabuhan
Laut
|
Pulau Baai
|
Tanda Plat Nomor Kendaraan
|
BD
|
Industri dan Tambang
|
Industri kimia, agro dan hasil hutan,
pertanian, perternakan, dan kelautan
Tambang pasir besi, Tambang batu bara, Granit, mangan, dan emas, Pasir Kuarsa,
Migas, Emas, Andesit, Dan Marmer
|
Situs web
|
No.
|
Kabupaten/Kota
|
Pusat
pemerintahan
|
Bupati/Wali
Kota
|
Kecamatan
|
Kelurahan/desa
|
Logo
|
1
|
Selatan
|
|||||
2
|
Tengah
|
|||||
3
|
Utara
|
|||||
4
|
||||||
5
|
||||||
6
|
Lebong
|
|||||
7
|
||||||
8
|
Rejang
Lebong
|
|||||
9
|
Seluma
|
|||||
10
|
-
|
Pahlawan Asal Bengkulu
Lahir di :
Bengkulu,05 Februari 1923
Wafat : Kuala Lumpur,Malaysia,
14 Mei 1980
Usia : 57 Tahun
Ibu Negara I
|
Hj. Fatmawati Soekarno
yang bernama asli Fatimah
Ayah bernama Hassan Din dan ibunya bernama Siti Chadijah,keduanya merupakan keturunan Puti Indrapura, salah seorang keluarga raja dari Kesultanan Indrapura, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Ayahnya merupakan salah seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu.
Beliau
adalah istri dari Presiden Indonesia pertama Soekarno (menikah 01-06-1943).
Ia menjadi Ibu Negara Indonesia pertama dari tahun 1945 hingga tahun 1967 dan
merupakan istri ke-3 dari Presiden Pertama Indonesia, Soekarno. Ia juga
dikenal akan jasanya dalam menjahit Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang
turut dikibarkan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta
pada tanggal 17 Agustus 1945.
SK Pres: 118 / TK / 2000 bertanggal 4 – 11 – 2000
|
Suku Yang Ada di Bengkulu
Suku-suku bangsa
yang mendiami Provinsi Bengkulu dapat dikelompokkan menjadi suku asli dan
pendatang, meskipun sekarang kedua kelompok ini mulai bercampur baur. Rejang (60,36%), Jawa (22,31%), Serawai (17,87%), Melayu Bengkulu (7,93%), Lembak (4,95%),
Minangkabau (4,28%), Sunda (3,01%), Lain-lain (18,29%) Suku-suku pribumi mencakup suku-suku berikut:
1. Suku Rejang
Suku
bangsa ini berdiam di wilayah Kabupaten Rejang Lebong yang terletak di bagian
timur Provinsi Bengkulu. Wilayah tersebut mencakup sebagian pegunungan Bukit
Barisan. Orang Rejang suka pula menyebut diri orang Lebong. Berasal dari kata
telebong (berkumpul). menurut tambo (sejarah lisan) mereka berasal dari Bandar
Cina (Palembang, penulis) yang datang ke Pagaruyung, Sumatera Barat, dan
menjadi orang Minangkabau. Sebagian lagi pergi ke lembah Ranah Sikelawi di
pegunungan Bukit Barisan dan menetap di sana menjadi Orang Rejang. Sebagian
lagi berdiam di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, yaitu di daerah perbatasan
dengan Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kabupaten Lahat. Ciri-ciri masyarakat dan
kebudayaan Rejang di Lahat ini sama dengan orang Rejang di Provinsi Bengkulu.
2. Suku Enggano
Suku
bangsa ini berdiam di Pulau Enggano, sebelah barat pantai provinsi Bengkulu.
Jumlah penduduk pulau Enggano sekitar 12.000 jiwa dan jumlah populasi suku
bangsa ini di pulau tersebut sekitar 6.000 jiwa, sedangkan sisanya pendatang
dari suku Batak, Minangkabau dan Jawa. Kata Enggano berasal dari bahasa
Portugis yang berarti "tipuan" atau "kekecewaan". Dulu
pelaut Portugis merasa tertipu dan kecewa karena mengira pulau itu adalah pulau
Jawa. Orang di dataran Sumatera zaman dulu menyebutnya Pulau Telanjang. Suku Enggano
menyebut tanah mereka cefu kakuhia (pulau besar) dan diri mereka sendiri
disebut E Lopeh.
3. Suku Serawai
Suku
bangsa ini sebagian besar berdiam di Kecamatan Seluma, Talo, Pino dan Manna di
Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Pada zaman dulu daerah mereka
mencakup Marga Semidang Alas, Pasar Manna, Ilir Tallo, Ulu Tallo, Ulu Manna,
dan Ilir Manna. Jumlah populasinya sekitar 250.000 orang. Tanah kediaman mereka
cukup subur sehingga mata pencaharian pokoknya adalah bercocok tanam di sawah
dan ladang. Selain bertanam padi mereka banyak membuka kebun kopi dan cengkeh.
Perairan sungai dan lautnya banyak menyediakan ikan dan hasil hutannya, kayu,
rotan, damar dan lain-lain cukup menguntungkan kehidupan mereka.
4. Suku Kaur
Suku
Kaur adalah suatu kelompok masyarakat yang berada di provinsi Bengkulu,
tersebar di beberapa daerah di Bintuhan kecamatan Kaur Selatan, Tanjungiman
kecamatan Kaur Tengah, Padangguci kecamatan Kaur Utara dan di pesisir pantai
sebelah barat Sumatra. Wilayah pemukiman suku Kaur berdampingan dengan
pemukiman suku Serawai dan suku Pasemah, yang juga telah lama bermukim di
wilayah tersebut. Bahasa yang diucapkan oleh suku Kaur adalah bahasa Kaur, yang
digolongkan ke dalam rumpun bahasa Melayu Tengah. Bahasa Kaur sendiri
diperkirakan lebih tua daripada bahasa Melayu.
5. Suku Lembak
Kata
Lembak ada beberapa arti. Ada yang mengartikan "lembah", dan juga
"lebak", yaitu daratan sepanjang aliran sungai, dan ada pula yang
mengartikan "belakang". Masyarakat ini sendiri memang berdiam di
daerah pedalaman provinsi Bengkulu, di pegunungan Bukit Barisan yang menjadi
perbatasan dengan provinsi Sumatera Selatan, dari mana bersumber air sungai
Musi dan anak-anaknya.
6. Suku Muko-Muko
Suku
bangsa Muko-Muko berdiam di wilayah Kecamatan Muko-Muko Utara dan Muko-Muko
Selatan, wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Jumlah populasinya kira-kira sekitar
60.000 jiwa. Kehidupan masyarakat ini memiliki tingkat mobilitas yang rendah.
Asal kata Muko-Muko itu belum diketahui sampai kini.
7. Suku Pekal
Suku
bangsa ini berdiam di lingkungan Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Populasinya
sekitar 40.000 jiwa lebih. Nama Pekal belum diketahui asal usul dan artinya.
Tetapi menurut catatan suku bangsa ini juga disebut juga Anak Sungai, Orang
Kataun, Orang Seblat, Mekea atau Orang Ipuh.
8. Basemah
mendiami wilayah Kabupaten Bengkulu
Selatan dan Kaur;
Suku bangsa
pendatang meliputi Melayu, Jawa (dari Banten), Bugis, Madura, Minangkabau, Batak, Sunda, dan lain-lain.
Bahasa
Yang di Gunakan di Bengkulu
Rumpunan
bahasa yang terdapat dan digunakan di Provinsi Bengkulu antara lain sebagai
berikut:
- Bahasa Ra-Hyang atau Re-Hyang (Rejang).
- Bahasa Enggano (Pulau Perempuan).
- Bahasa Lampung.
- Bahasa Malayu Ippoh (Muko-muko, Lubuk Pinang, Bantal, Lima Koto, Ketahun, Pasar Bengkulu, dsb).
- Bahasa Malayu Lembak (Tanjung Agung, Dusun Besar, Pada Dewa, dsb).
- Bahasa Malayu Kotamadya Bengkulu.
- Bahasa Malayu Serawai dan Pasemah (Pha-semah) yang penyebarannya meliputi Manna, Tais, Kepalak Bengkerung, Tanjung Sakti, Padang Guci, Kedurang, Kaur, dsb.
- Bahasa Malayu Bintuhan. Tiga komunitas bahasa, yaitu Rejang, Enggano dan Lampung tidaklah termasuk dalam kelompok rumpunan Bahasa Malayu yang dikemukakan sebelumnya. Tiga etnik ini memiliki kelompok rumpunan bahasa tersendiri, dan etnik inilah yang merupakan penduduk asli negeri Bengkulu.
Agama
yang di Anut Masyarakat Bengkulu
Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Provinsi Bengkulu
Berikut adalah informasi jumlah penduduk provinsi Bengkulu dilihat dari agama yang di anut oleh penduduk berdasarkan data sensus penduduk 2010 yang di kutip dari sp2010.bps.go.id. Berdasaran data sensus tahun 2010, jumlah penduduk Provinsi Bengkulu sebesar 1.715.518 jiwa, Dan penduduk terbesar di Provinsi ini berada di Kota Bengkulu. Adapun Provinsi ini terdiri dari 9 Kabupaten dan 9 kota.
Berikut adalah informasi jumlah penduduk provinsi Bengkulu dilihat dari agama yang di anut oleh penduduk berdasarkan data sensus penduduk 2010 yang di kutip dari sp2010.bps.go.id. Berdasaran data sensus tahun 2010, jumlah penduduk Provinsi Bengkulu sebesar 1.715.518 jiwa, Dan penduduk terbesar di Provinsi ini berada di Kota Bengkulu. Adapun Provinsi ini terdiri dari 9 Kabupaten dan 9 kota.
Kota/Kabupaten
|
Islam
|
Kristen
|
Katolik
|
Hindu
|
Budha
|
K H C
|
Jumlah
|
Bengkulu
Selatan
|
140,881
|
1,469
|
229
|
18
|
19
|
0
|
142,940
|
Rejang
Lebong
|
241,191
|
2,156
|
1,183
|
41
|
620
|
2
|
246,787
|
Bengkulu
Utara
|
246,848
|
7,663
|
938
|
1,522
|
109
|
2
|
257,675
|
Kaur
|
107,440
|
281
|
36
|
138
|
3
|
1
|
107,899
|
Seluma
|
169,655
|
2,385
|
185
|
1,144
|
3
|
0
|
173,507
|
Mukomuko
|
150,520
|
3,684
|
668
|
229
|
42
|
0
|
155,753
|
Lebong
|
98,377
|
354
|
74
|
0
|
6
|
0
|
99,215
|
Kepahiang
|
123,377
|
571
|
176
|
201
|
110
|
11
|
124,865
|
Bengkulu
Tengah
|
96,344
|
1,021
|
381
|
253
|
169
|
0
|
98,333
|
Kota
Bengkulu
|
294,448
|
9,140
|
2,494
|
181
|
1,092
|
25
|
308,544
|
Provinsi
Bengkulu
|
1,669,081
|
28,724
|
6,364
|
3,727
|
2,173
|
41
|
1,715,518
|
Sumber: Data
Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik Republik Indonesia
Pakayan
Adat Bengkulu
Sumber :
http://kundursmansev.blogspot.com/
Sumber : http://pelaminan-bengkulu.blogspot.com/
Pakaian yang dikenakan oleh kaum
pria dalam adat Bengkulu terdiri atas jas, sarung, celana panjang, alas kaki
yang dilengkapi dengan tutup kepala dan sebuah keris. Jas yang digunakan dalam
adat Bengkulu biasanya berwarna gelap seperti hitam atau biru tua dan berasal
dari kain bermutu tinggi seperti wol atau sejenisnya. Demikian pula untuk
celananya terbuat dari bahan dan warna yang sama.
Sumber :
http://arifuddinali.blogspot.com/
Selain itu bisa juga mengenakan
pakaian sejenis jas tertutup dari bahan beludru hitam, merah tua atau biru tua
yang bertaburkan corak-corak sulaman atau lempeng-lempeng emas dan dipadukan
dengan celana sebatas lutut serta kain songket yang dililitkan dibagian
pinggang. Sebagai pelengkap busana dikenakankan pula perhiasan kalung bersusun
serta mahkota dengan hiasan gunjai-gunjai, pemakaian alas kaki beludru dengan
corak-corak keemasan, sebilah keris dan gelang emas di tangan kanan.
Sumber :
http://pakaianadatbengkulu.blogspot.com/
Sementara pakaian yang dikenakan
oleh kaum wanita dalam adat Bengkulu berupa baju kurung berlengan panjang yang
terbuat dari bahan beludru. Baju ini memiliki hiasan bertabur corak-corak serta
sulaman emas berbentuk lempengan-lempengan bulat seperti uang logam. Bahan
beludru yang digunakan untuk pembuatan baju kurung umumnya berwarna merah tua,
biru tua, lembayung atau hitam. Pemakaian baju kurung dipadukan dengan sarung
songket berhias benang emas atau perak yang terbuat dari bahan sutra.
Sumber :
http://repindonesiaraya.blogspot.com/
Selain itu terdapat kelengkapan
lain berupa mahkota keemasan yang disematkan pada sanggul kepala dan dipadukan
dengan tusuk konde, serta anting-anting berukir dari emas. Anting berukir dari
emas ini sebenarnya merupakan kepanjangan dari kembang goyang di kepala
sehingga seolah-olah tampak menggantung disebelah daun telinga. Perhiasan lain
yang dikenakan berupa kalung bersusun, ikat pinggang, serta gelang emas pada
kedua pergelangan tangan. Ditambahkan pula pemakaian alas kaki berupa selop
bersulam emas.
1.
Struktur
Bangunan Rumah Rumah Bubungan Lima adalah rumah berstruktur panggung
yang didesain mampu menahan guncangan gempa. Perlu diketahui bahwa Provinsi
Bengkulu sejak dulu memang termasuk provinsi rawan gempa karena terletak di
atas pertemuan lempengan batuan benua. Desain tahan gempa dari rumah ini
diperoleh dari susunan tiang-tiang penyangga rumah yang berjumlah 15 dengan
tinggi 1,8 meter. Tiang-tiang penyangga rumah tersebut ditumpangkan di atas
batu datar sebagai peredam saat gempa terjadi. Penggunaan batu datar sebagai
pengganjal tiang juga berfungsi untuk mencegah tiang rumah cepat melapuk. Untuk
nama Bubungan Lima sendiri sebetulnya berasal dari nama desain atap dari rumah
ini. Selain bubungan lima, ada beberapa desain atap yang dapat kita temukan
pada rumah adat Bengkulu ini, misalnya desain atap bubungan haji, bubungan
limas, dan bubungan jembatan. Atap tersebut biasanya dibuat dari bahan ijuk,
kendati belakangan penggunaan genteng dan seng lebih populer. Strukturnya yang
berupa rumah panggung mewajibkan rumah Bubungan Lima untuk memiliki sebuah
titian tangga sebagai jalan masuk menaiki rumah. Tangga pada rumah adat
Bengkulu ini umumnya memiliki anak tangga berjumlah ganjil, biasanya 7, 9, atau
11 tergantung dari tinggi rumahnya. Jumlah ganjil ini berkaitan dengan
kepercayaan masyarakat Melayu Bengkulu pada simbol adat dan ketuhanan.
Rumah
Bubungan Lima sebetulnya bukanlah desain rumah tinggal yang umum di kalangan
masyarakat Melayu Bengkulu. Rumah ini lebih dikhususkan sebagai rumah bagi para
penghulu atau tetua adat dan keluarga. Sementara untuk rakyat biasa, terdapat
desain rumah adat lain di antaranya Rumah Kubung Beranak, Rumah Umeak Potong
Jang, Rumah Patah Sembilan, dan lain sebagainya. Rumah Adat Bengkulu (Bubungan
Lima) Adapun untuk menunjang fungsinya sebagai rumah hunian bagi ketua adat,
rumah adat Bengkulu ini dibagi menjadi beberapa ruangan sesuai peruntukannya.
Susunan ruangan rumah Bubungan Lima beserta fungsinya adalah sebagai berikut:
Berendo. Berendo atau beranda rumah terletak di bagian depan sebagai tempat
menerima tamu yang belum dikenal atau tamu yang hanya menyampaikan pesan
singkat. Bagian rumah ini juga digunakan untuk bersantai anggota keluarga saat
pagi atau sore hari. Hall. Ruangan ini merupakan ruangan untuk menerima tamu
yang dikenal baik, seperti keluarga dekat atau orang yang disegani; biasanya
terletak di depan pintu masuk rumah. Bilik Gedang atau bilik induk. Ruangan ini
adalah kamar tidur bagi kepala keluarga beserta istri dan anak-anaknya yang
masih kecil. Bilik Gadis. Ruangan ini diperuntukan bagi kamar tidur anak gadis
yang sudah dewasa. Letaknya bersebelahan dengan bilik gedang untuk memudahkan
pengawasan orang tua terhadap anak gadisnya. Ruang Tengah. Ruangan ini terletak
di tengah rumah dan digunakan sebagai tempat bersantai saat malam hari
sekaligus tempat tidur bagi anak bujang. Ruang Makan. Ruangan ini adalah tempat
untuk menyajikan makanan sekaligus tempat makan keluarga. Garang. Ruangan ini
berfungsi sebagai tempat penyimpanan air, tempat mencuci piring, dan mencuci
pakaian. Dapur. Ruangan ini digunakan untuk memasak. Di dalamnya terdapat
tungku, kayu, dan peralatan masak lengkap dengan persediaan bahan makanan.
Berendo Belakang. Dibuat di bagian belakang rumah sebagai tempat beristirahat
seusai memasak, dan tempat bercengkrama para wanita sembari mencari kutu.
Kolong. Berada di bagian bawah rumah dan digunakan sebagai tempat menyimpan
alat-alat pertanian, kayu bakar, hasil panen, dan juga berfungsi sebagai
kandang hewan ternak
3.
Ciri Khas dan
Nilai Filosofis Ada beberapa ciri khas yang membedakan rumah Bubungan Lima dari
adat Melayu Bengkulu dengan rumah adat Indonesia lainnya. Salah satunya adalah
bentuk atapnya yang berbentuk limas dengan tinggi atap mencapai 3,5 meter. Ciri
lain dari rumah adat ini adalah strukturnya panggung dengan anak tangga yang
berjumlah ganjil, serta adanya upacara menaikan bubungan yang dilakukan sebagai
ritual penolak bala dalam proses pembangunan rumah ini. dalam ritual tersebut,
bubungan rumah digantungi dengan beragam hasil pertanian, seperti sebatang tebu
hitam, setandan pisang mas, kondo (kundur), setawar sedingin, dan dibagian
tulangnya diberi kain putih yang sudah dirajah. Kendati terbilang unik dan
sarat dengan nilai filosofis, keberadaan Rumah Tua Bubungan Lima kini sudah
sangat langka. Hanya ada beberapa wilayah saja di Bengkulu yang masih memiliki
satu dua rumah dengan desain ini, seperti di daerah Fatmawati di Penurunan,
daerah Tanjung Agung, samping Gedung Daerah, dan Simpang Empat Panorama arah
menuju Danau Dendam Tak Sudah. Menyadari fakta ini, selaku generasi mudah sudah
sepatutnya kita kembali melestarikan desain rumah adat ini, supaya tidak punah
ditelan zaman.
Senjata Tradisional
1. Senjata
Tradisional Keris Bengkulu
Seperti
kebanyakan daerah yang dihuni oleh masyarakat sub etnis Melayu, masyarakat
Bengkulu juga mengenal keris sebagai salah satu varian senjata tradisionalnya.
Keris Bengkulu tidak memiliki banyak perbedaan dengan keris pada umumnya. Salah
satu kekhasan yang mencolok dari keris asli bengkulu terletak pada luk atau
lekukannya yang berjumlah genap serta tahta yang terdapat pada gagang dan sarungnya.
Merupakan
salah satu senjata asli Bengkulu yang pasti tidak dapat ditemukan di provinsi
lain di Indonesia. Senjata ini berupa senjata tusuk dengan ujung yang runcing
dan salah satu sisinya yang sangat tajam. Sebagian masyarakat Bengkulu juga
menyebut rambai ayam dengan nama lain, yaitu Jembio. Keunikan rambai ayam
terletak pada beberapa ornamen. Selain karena bilah senjata ini melengkung
dengan sudut yang kecil (seperti taji ayam) sehingga sangat mematikan bila
digunakan untuk berkelahi, ia juga dilengkapi dengan beragam pahatan pada
bagian serangka dan gagangnya. Coba perhatikan gambar di bawah ini! gambar
tersebut adalah gambar dari senjata tradisional Bengkulu bernama Rambai ayam
ini.
3. Senjata
Tradisional Sewar Sewar
Adalah senjata tradisional Bengkulu yang berupa senjata tikam. Di daerah lain, misalnya di Lampung senjata ini dikenal dengan nama Badik atau Badik Manna, atau di Jambi yang lebih dikenal dengan nama Badik tumbuk Lado. Hingga kini, para pemuda Bengkulu pedalaman masih sering menggunakan senjata ini. mereka kerap menyelipkan sewar di pinggangnya ketika main untuk menjaga diri. Bentuknya berupa sebilah pisau dengan satu mata yang tajam. Ujungnya meruncing sehingga bisa pula digunakan sebagai senjata tusuk. Berikut adalah kenampakan dari senjata ini.
Dodong
atau juga disebut pisau dodong adalah senjata tradisional Bengkulu yang juga
cukup populer. Akan tetapi, kepopuleran dodong bukan karena daya serang senjata
ini yang mematikan, melainkan karena ia kerap digunakan sebagai pelengkap
pakaian adat Bengkulu yang dikenakan para pengantin pria. Di Museum Bengkulu
kita dapat melihat senjata ini terpajang di salah satu kotak kaca.
Di
antara senjata tradisional Bengkulu lainnya, rudus merupakan salah satu senjata
utama yang digunakan ketika perang kemerdekaan. Senjata ini nampak seperti
sebilah golok biasa dengan satu mata yang tajam, namun bila digunakan oleh
orang yang berpengalaman ia bisa menjadi senjata yang mematikan untuk menumpas
musuh-musuhnya.
Alat Musik Tradisonal Bengkulu
Seni musik adalah salah satu bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari kebudayaan Melayu di Provinsi Bengkulu. Hal tersebut
dibuktikan dengan adanya berbagai macam alat musik tradisional yang sudah
dikenal masyarakatnya. Di antara alat-alat musik tersebut, ada beberapa jenis
alat musik yang telah dikenal secara umum di dalam kebudayaan Melayu, seperti
alat musik gendang, serunai, gambus, dan lain sebagainya. Tetapi selain itu juga
ada jenis alat musik yang memang benar-benar asli dari kebudayaan Provinsi
Bengkulu.
1. Dol
Dol
Dol adalah alat musik tradisional berupa sebuah
gendang berbentuk cembung pada bagian sisinya. Sejak dahulu, gendang ini kerap
dimainkan di dalam perayaan Tabot (1 sampai 10 Muharram), yaitu perayaan untuk
mengenang kematian dari cucu Nabi Muhammad. Alat musik tepuk ini tidak bisa
dimainkan oleh sembarang orang. Hanya seorang "sipai" atau orang
keturunan India sajalah yang diperkenankan untuk memainkannya.
Didalam memainkan Dol, ada suatu aturan yang wajib untuk ditaati oleh para Sipai. Aturan tersebut terkait dengan ritme tepukan yang dimainkan dan jenis pukulan. Ada 3 (tiga) jenis tepukan di dalam aturan tersebut, yakni suwena, suwari, dan tamatam. Tepukan suwena adalah pukulan dengan ritme lambat yang dipakai untuk menggambarkan keadaan duka cita, sedangkan tepukan suwari adalah tepukan satu-satu untuk ritme yang panjang. Sementara tepukan tamatam adalah pukulan dengan ritme cepat yang dipakai untuk suasana riang.
Dalam pementasan, alat musik Dol ini umumnya tidak akan dimainkan sendirian. Terdapat berbagai macam alat musik tradisional lain yang mengiringinya alat musik tepuk ini, seperti tassa, serunai, dan rebana.
Didalam memainkan Dol, ada suatu aturan yang wajib untuk ditaati oleh para Sipai. Aturan tersebut terkait dengan ritme tepukan yang dimainkan dan jenis pukulan. Ada 3 (tiga) jenis tepukan di dalam aturan tersebut, yakni suwena, suwari, dan tamatam. Tepukan suwena adalah pukulan dengan ritme lambat yang dipakai untuk menggambarkan keadaan duka cita, sedangkan tepukan suwari adalah tepukan satu-satu untuk ritme yang panjang. Sementara tepukan tamatam adalah pukulan dengan ritme cepat yang dipakai untuk suasana riang.
Dalam pementasan, alat musik Dol ini umumnya tidak akan dimainkan sendirian. Terdapat berbagai macam alat musik tradisional lain yang mengiringinya alat musik tepuk ini, seperti tassa, serunai, dan rebana.
2. Rebana Kerincing atau Tasa
Rebana Kerincing atau Tasa
Rebana kerincing merupakan alat musik tradisional Provinsi Bengkulu yang berupa rebana dengan pelengkap beberapa buah logam pada bagian kayunya. Ketika ditepuk, selain dapat menghasilkan suara dari getaran kulit membrannya, rebana ini juga akan menghasilkan bunyi gemerincing dari hasil benturan beberapa logamnya. Alat musik yang juga dikenal dengan sebutan "Tassa" ini ditemukan dalam kebudayaan suku Muko-muko di Bengkulu Selatan pada tanggal 5 Maret 1998.
3. Serunai
Serunai merupakan alat musik tradisional Bengkulu
yang berupa alat musik tiup. Terdapat 2 (dua) jenis serunai atau seruling di
dalam perlengkapan alat musik tradisional Provinsi Bengkulu. Pertama terbuat
dari kayu dan yang kedua terbuat dari kuningan. Meskipun bahan pembuatannnya
berbeda, namun kedua serunai ini mempunyai bentuk, fungsi, dan juga cara memainkan
yang sama. Alat musik ini dilengkapi dengan 6 (enam) buah lubang nada dan
corongnya yang terbuat dari batok kelapa. Serunai umumnya dimainkan sebagai
pengiring alat musik tradisional lainnya yang berasal dari Bengkulu.
4. Kulintang
Kulintang
Di Bengkulu, kita juga bisa menemukan alat musik
kulintang di dalam daftar alat musik tradisionalnya. Terdapat 2 (dua) jenis
kulintang berdasarkan dari bahan pembuatannya, pertama kulintang yang terbuat
dari logam, dan kedua kulintang yang terbuat dari bahan kayu. Kedua jenis alat
musik kulintang ini dimainkan dengan cara yang sama, yakni dengan cara dipukul
memakai alat pemukul khusus. Hanya saja dari segi bunyi, kedua alat musik ini
sangatlah berbeda. Kulintang dari bahan logam biasanya akan menghasilkan suara yang
lebih nyaring dan juga kuat.
5. Gambus
Gambus
Gambus merupakan alat musik khas dari jazirah Arab
yang mulai dikenal oleh masyarakat Melayu Provinsi Bengkulu setelah pedagang
Gujarat berinteraksi melalui jalur pelayaran dan perdagangan. Alat musik ini
menjadi alat musik melodis dan juga alat musik harmonis yang melengkapi sebuah
pertunjukan musik khas Provinsi Bengkulu. Oleh sebab itu alat musik yang
mempunyai 9 dawai serta dimainkan dengan cara dipetik ini tidak dapat
dilepaskan dari kebudayaan Provinsi Bengkulu.
6. Gendang Panjang
Gendang Panjang
Gendang panjang merupakan alat musik yang terbuat
dari bahan dasar kulit kambing yang dibentangkan pada bagian batang kayu
kelapa. Kulit kambing tersebut dijalin dengan menggunakan tali nilon supaya merenggang
kuat dan akan menghasilkan suara yang nyaring ketika ditepuk. Alat musik satu
ini umumnya dimainkan di dalam upacara pernikahan adat.
7. Akordion
Akordion merupakan alat musik yang terbuat dari
bahan dasar kayu, kertas alumunium serta besi yang berbentuk persegi panjang.
Alat musik satu ini ditemukan pada bulan Maret 1998 di daerah Pal VII
Kabupaten Rejang Lebong.
8. Hermanium
Hermanium merupakan alat musik berbentuk persegi
serta terbuat dari bahan dasar kayu, besi, plastik, dan kertas. Pada badan alat
musik satu ini dihiasi oleh beberapa ornamen bermotif flora. Alat musik
Hermanium ini ditemukan di Kota Bengkulu pada bulan Maret 1983.
Lagu Daerah Bengkulu
Jenis lagu daerah bengkulu sangat
beranekaragam. Ada yang dilantunkan dalam upacara adat, pengiring kesenian atau
pada waktu bermain. Ada lagu yang bercorak bahasa Rejang, Melayu Bengkulu,
Pasemah, atau bahasa daerah Bengkulu lain. Beberapa nama lagu daerah tersebut,
seperti Toy Botoy-Botoy, Bekatak Kurang Kariak, Ding Kedinding Ambin Umbut, Sekundang
Setungguan, Ratu Samban.
Contoh
lagu-lagu daerah Bengkulu, yaitu sebagai berikut.
a) Ting Bedeting (Suku Rejang)
Ting
bedeting tilei nu eket
eket
besatang ngen boloak uel
jibeak
ko seding idup nu peet
mandang
ba sanang nak kedong bilei
putus
ko tilei sikumbang padang
utus
ko nyambei tekoak nu malang
putus
ko tilei sikumbang padang
utus
ko nyambei tekoak nu malang
kemok
bah bolouak si depeak
depeak
kemok bah dawen sih lipet
duwei
kunyeu depuluawak etun
temegeak
balek ba asen ite beduewei
putus
koh tilei sekumbang padang
putus
koh nyambei tokoak nu malang
ting
bedeting tilei nu eket
eket
beratang ngen boloak ual
ibeak
ko seding idup nu peset manoang ba senang
nak
kodong bilei
Putus
ko tilei si kumbang padang
putus
ko nyambei tokouok nu malang
b) Lalan Belek
Oi
lalan belek… oi lalan belek
lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek
lalan belek
Kemak boloak si depeak
depeak nang au
Kemak dawen si lipet duwei
Lipet duwei
Kunyeu depoloak etun temegeak nang au
Belek asen ite beduei ite beduei
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Amen ku namen repie epet nang au
Coa ku melapen eboak kedulo
Eboak kedulo…
Amen kunamen idup yo peset nang au
Coa ku lak tu’un mai dunio
tu’un mai dunio
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Amen ade seludang pinang nang au
Jano guno ku upeak igei
ku upeak igei
Amen ade bayang betunang nang au
Jano guno bemedeak igei
Bemedeak igei
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Bilei iyo temanem tebeu nang au
Memen sebilei temanem seie
Temanem seie
Bilei iyo ite betemu nang au
Memen sebilei ite becei
Ite becei
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek
lalan belek
Kemak boloak si depeak
depeak nang au
Kemak dawen si lipet duwei
Lipet duwei
Kunyeu depoloak etun temegeak nang au
Belek asen ite beduei ite beduei
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Amen ku namen repie epet nang au
Coa ku melapen eboak kedulo
Eboak kedulo…
Amen kunamen idup yo peset nang au
Coa ku lak tu’un mai dunio
tu’un mai dunio
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Amen ade seludang pinang nang au
Jano guno ku upeak igei
ku upeak igei
Amen ade bayang betunang nang au
Jano guno bemedeak igei
Bemedeak igei
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Bilei iyo temanem tebeu nang au
Memen sebilei temanem seie
Temanem seie
Bilei iyo ite betemu nang au
Memen sebilei ite becei
Ite becei
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
Oi lalan belek… oi lalan belek… lalan belek
c) Pantai Malabero
Elok nian tepi
pantai malabero
pasang kering hari minggu pulo
bujang gadisnyo pai bemain
rami - rami diate karang
Elok nian pemandangan alamnyo
taman laut ikan kek karangnyo
hati siapo idak kan tenang
badan litak ubek segiyo
yoooo bemain..... bemain di tepi pantai
malabero
bilo pasang kering oy lemak nian
pemandangannyo yang indah elok nian
malabero pantai di Bangkahulu
la tekenal sejak jaman dulu
tempek bemain beriang - riang hati sedih beganti senang
pasang kering hari minggu pulo
bujang gadisnyo pai bemain
rami - rami diate karang
Elok nian pemandangan alamnyo
taman laut ikan kek karangnyo
hati siapo idak kan tenang
badan litak ubek segiyo
yoooo bemain..... bemain di tepi pantai
malabero
bilo pasang kering oy lemak nian
pemandangannyo yang indah elok nian
malabero pantai di Bangkahulu
la tekenal sejak jaman dulu
tempek bemain beriang - riang hati sedih beganti senang
d) IKAN
PAIS
Ikan pais, lemak rasonyo
Makan kek nasi putih paneh-paneh
Ulam kek jering mudo
Ikan pais, kelaponyo mudo
Dibungkus daun talas rapi-rapi
Kebek kek tali mesiang
Rasonyo oii lemak nian
Badan keringek rintik-rintik
Nasi sepiring sudah habis, raso ndak tambuh
Rasonyo oii lemak nian
Badan keringek rintik-rintik
Sambalnyo pedeh tambuh lagi, habis segalo
Vidio : https://www.youtube.com/watch?v=K7YdwR7ShCE
Ikan pais, lemak rasonyo
Makan kek nasi putih paneh-paneh
Ulam kek jering mudo
Ikan pais, kelaponyo mudo
Dibungkus daun talas rapi-rapi
Kebek kek tali mesiang
Rasonyo oii lemak nian
Badan keringek rintik-rintik
Nasi sepiring sudah habis, raso ndak tambuh
Rasonyo oii lemak nian
Badan keringek rintik-rintik
Sambalnyo pedeh tambuh lagi, habis segalo
Vidio : https://www.youtube.com/watch?v=K7YdwR7ShCE
e) BERKATAK
KURAK KARIAK
Bekatak kurak kariak nyemuni di ghupun seghai
Katau kakak ai mela baliak katau ading kelau kudai
Bekatak kurak kariak melumpat ke dalam payau
Ulam pepat kakak ngajak baliak tapi ading lum nyerilau
Kurak kariak, kurak kariak luluak itu muni bekatak
Mela baliak, mela baliak tapi ading lum kila galak
Bekatak kurak kariak nyemuni di ghupun seghai
Katau ading lum ndak baliak ndak nunggu cecirut kudai
(Ulang)
Bekatak kurak kariak nyemuni di ghupun seghai
Katau kakak ai mela baliak katau ading kelau kudai
Bekatak kurak kariak melumpat ke dalam payau
Ulam pepat kakak ngajak baliak tapi ading lum nyerilau
Kurak kariak, kurak kariak luluak itu muni bekatak
Mela baliak, mela baliak tapi ading lum kila galak
Bekatak kurak kariak nyemuni di ghupun seghai
Katau ading lum ndak baliak ndak nunggu cecirut kudai
(Ulang)
f) TABOT
Tanggal satu muharam,tabot mengambil tanah
Dalam gerga boneka tanah terletak
Ratusan dol mengegar selamo sepuluh hari itu
Tamatam suvena suwari irama gendangnyo
Tari uli adatnyo diiringi tabuh suwena
Bunyi suling merayu-rayu ligat nang menari
Duduk penja teradat tanggal limo muharam
Malamnyo itu kelak tabot menjara
Hari tabot tebuang
Hari bulan sepuluh muharam
Diarak ke padang karbela usailah cerito
Bulan tabot bengkulu kesenian asli pusako
Dol ke tasa betalu-talu dak pacak dilupo
Tanggal satu muharam,tabot mengambil tanah
Dalam gerga boneka tanah terletak
Ratusan dol mengegar selamo sepuluh hari itu
Tamatam suvena suwari irama gendangnyo
Tari uli adatnyo diiringi tabuh suwena
Bunyi suling merayu-rayu ligat nang menari
Duduk penja teradat tanggal limo muharam
Malamnyo itu kelak tabot menjara
Hari tabot tebuang
Hari bulan sepuluh muharam
Diarak ke padang karbela usailah cerito
Bulan tabot bengkulu kesenian asli pusako
Dol ke tasa betalu-talu dak pacak dilupo
Makana
Kahas Bengkulu
Sejarah asal usul Pendap. Pandap/babutuk adalah
makanan/masakan khas tradisional Krui, Lampung Barat, dan Kaur Bengkulu
Selatan, yang berakar sejak jaman nenek moyang, purbakala. Ternyata Makanan
favorit presiden RI pertama kita itu pendap(ikan pais) memang terbilang unik,
tapi Seperti yang dikutip dari beberapa sumber, ikan pais (pendap) memang
merupakan makanan favorit Soekarno selama menjalani masa pengasingan di
Bengkulu sejak 1938 hingga 1942. Pendap memiliki rasa pedas dan gurih itu ciri
khas pendap. Pendap dijadikan lauk makan nasi yang bisa meningkatkan selera
makan seseorang. Ikan pais kelaponyo mudo disajikan dengan nasi putih
paneh-paneh ulam kek jering mudo, menjadi makanan yang lemak rasonyo seperti
lagu daerah Bengkulu Ikan Pais (pendap). Yolah kito nyanyi dulu sebelum masak
pendap
RESEP PENDAP IKAN DAUN TALAS BENGKULU
BAHAN :
- 4 ekor (400 gram) ikan kembung, dicuci bersih. Bisa juga ikan kakap
- 2 batang daun bawang, dipotong 1/2 cm
- 1 tangkai daun seledri, diiris kasar
- 2 cm lengkuas, dimemarkan
- 1 batang serai, dimemarkan
- 3 buah asam kandis
- 5 lembar daun mangkukan, diiris kasar
- 100 gram kelapa parut kasar, disangrai
- 300 ml santan dari 1/2 butir kelapa
- 1 sendok teh garam
- 1/4 sendok teh merica bubuk
- 1/4 sendok teh gula pasir
- 2 sendok makan minyak untuk menumis
- Daun talas untuk membungkus
- Daun pisang untuk membungkus kalau mau dikirim keluar kota Bengkulu
BUMBU
HALUS :
- 8 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 5 butir kemiri, disangrai
- 6 buah cabai merah
- 2 cm jahe
- 2 cm kunyit, dibakar
CARA
MEMASAK PENDAP BENGKULU :
- Remas-remas daun mangkukan dengan 1/2 sendok teh garam. Cuci bersih. Tiriskan.
- Lumuri ikan kembung dengan setengah bagian bumbu halus. Bungkus seperti pepes. Kukus 30 menit sampai matang. Setelah matang, buka pepes. Letakkan di atas piring. Sisihkan.
- Panaskan minyak. Tumis sisa bumbu halus sampai harum.
- Tambahkan daun bawang, daun seledri, lengkuas, serai, asam kandis, dan daun mangkukan. Aduk sampai layu.
- Tambahkan kelapa parut. Aduk rata.
- Masukkan santan, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Masak sampai matang dan kuah kental. Siram ke atas ikan kembung.
- Sajikan untuk 4 porsi.
2.
Manisan
Terong
Para wisatawan yang melancong ke
Bengkulu biasanya tak akan pernah melewatkan panganan satu ini. Manisan terong
lebih banyak dibeli oleh para wisatawan sebagai oleh-oleh untuk keluarga dan kerabat
di rumah. Makanan khas Bengkulu ini dianggap unik karena jika biasanya manisan
terbuat dari bahan dasar berupa buah, manisan khas Bengkulu ini justru
menggunakan terong yang notabene merupakan salah satu jenis sayuran. Bicara
mengenai rasa, manisan terong juga manis dengan tekstur yang legit.
Cara Membuat Manisan Terong
Bahan:
• 1 kg Terong ungu panjang
• 2 gelas Air bersih
• 1/2 – 3/4 kg Gula putih
• 2 liter Kapur sirih + air
• 1 SDM Sitrunzuur
• 2 gelas Air bersih
• 1/2 – 3/4 kg Gula putih
• 2 liter Kapur sirih + air
• 1 SDM Sitrunzuur
Cara Membuat:
1. Pilih terong yang utuh dan sehat, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda sebanyak 1 kg.
2. Cuci terong hingga bersih dan tusuk dengan garpu.
3. Rendam terong dalam larutan air kapur yang telah dijernihkan.
4. Cuci terong dalam rendaman kapur sirih.
5. Buat larutan gula, 2 gelas air = 1 kg gula.
6. Masukan terong hingga kering.
7. Jemur hingga kering dan potong serong.
8. Masukkan ke kemasan plastik.
1. Pilih terong yang utuh dan sehat, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda sebanyak 1 kg.
2. Cuci terong hingga bersih dan tusuk dengan garpu.
3. Rendam terong dalam larutan air kapur yang telah dijernihkan.
4. Cuci terong dalam rendaman kapur sirih.
5. Buat larutan gula, 2 gelas air = 1 kg gula.
6. Masukan terong hingga kering.
7. Jemur hingga kering dan potong serong.
8. Masukkan ke kemasan plastik.
3. Gulai Kemba’ang
BAHAN :
500 gram iga sapi, dipotong-potong
2 lembar daun salam
400 ml santan dari 1/2 butir kelapa
1 ikat (200 gram) daun pakis, disiangi
5 lembar (100 gram) daun talas, direbus, diiris kasar
2 sendok teh garam
3 buah asam kandis
3/4 sendok teh gula pasir
100 gram kelapa parut, disangrai, dihaluskan
2 sendok makan minyak untuk menumis
BUMBU HALUS :
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
4 buah cabai merah
2 cm lengkuas
2 cm kunyit
2 cm jahe
3/4 sendok teh ketumbar
CARA MEMASAK GULAI KEMBA’ANG (BENGKULU) :
1. Rebus iga sapi dengan 800 ml air sampai empuk. Saring 600 ml air kaldunya. Didihkan lagi
2. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus dan daun salam sampai harum. Tuang ke rebusan iga.
3. Tuang santan. Masak sampai mendidih dan matang.
4. Masukkan daun pakis, daun talas, garam, asam kandis, gula pasir, dan kelapa sangrai.
Masak sampai matang.
500 gram iga sapi, dipotong-potong
2 lembar daun salam
400 ml santan dari 1/2 butir kelapa
1 ikat (200 gram) daun pakis, disiangi
5 lembar (100 gram) daun talas, direbus, diiris kasar
2 sendok teh garam
3 buah asam kandis
3/4 sendok teh gula pasir
100 gram kelapa parut, disangrai, dihaluskan
2 sendok makan minyak untuk menumis
BUMBU HALUS :
8 butir bawang merah
4 siung bawang putih
4 buah cabai merah
2 cm lengkuas
2 cm kunyit
2 cm jahe
3/4 sendok teh ketumbar
CARA MEMASAK GULAI KEMBA’ANG (BENGKULU) :
1. Rebus iga sapi dengan 800 ml air sampai empuk. Saring 600 ml air kaldunya. Didihkan lagi
2. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus dan daun salam sampai harum. Tuang ke rebusan iga.
3. Tuang santan. Masak sampai mendidih dan matang.
4. Masukkan daun pakis, daun talas, garam, asam kandis, gula pasir, dan kelapa sangrai.
Masak sampai matang.
4. Kue Perut Punai
Instagram by
@noviliahafsah
Makanan khas provinsi Bengkulu
selanjutnya adalah kue perut punai. Punai merupakan nama burung, namun bukan
berarti kue ini berbahan dasar daging burung punai ya. Kue yang satu ini
dinamakan kue perut punai karena bentuknya yang mirip dengan perut dari burung
punai. Kue ini bisa kamu jadikan oleh-oleh karena bentuknya unik dan rasanya
nikmat tidak kalah dengan kue pabrikan. Kue perut punai mempunyai dua varian
rasa, yaitu rasa original dan rasa manis.
RESEP KUE PERUT PUNAI
BAHAN :
- 375 gram tepung beras
- 50 gram gula aren
- 100 gram keju parut
- 3 butir telur
- 75 gram margarin
- 175 ml air
BAHAN
LAPISAN/BESTA/CARAMEL :
- 200 gram gula aren, sisir halus
- 100 cc air
CARA
MEMBUAT KUE PERUT PUNAI :
- Cara Membuat Adonan Dasar Perut Punai. Campur tepung beras, keju parut, dan garam. Aduk rata. Masukkan telur, margarin, dan air sedikit demi sedikit sambil diuleni hingga berbentuk adonan yang bisa dipulung.Ambil sejumput adonan, bentuk lingkaran dengan kedua telapak tangan cara membentuk pakai tangan. Tampung hasilnya didalam wajan berisi minyak dingin.Panaskan minyak berisi adonan yang sudah dibentuk. Goreng hingga matang berwarna kuning kecokelatan. Angkat, tiriskan.
- Cara Membuat Lapisan Perut Punau : didihkan gula aren dan air hingga kental, masukkan kue yang sudah digoreng. Aduk cepat hingga tercampur rata. Angkat.
- Sajikan atau kemas dengan plastik makanan yang tebal agar tahan lama dan tetap renyah.
5. Teh Oolong
Instagram by
@teh_oolong_original
Minuman ini berasal dari
Kabupaten Kepahiang, Bengkulu. Diolah secara semifermentasi menghasilkan teh
oolong dengan warna seduhan kuning keemasan dan aromanya khas. Teh oolong ini
selain enak juga mempunyai beragam manfaat, diantaranya dapat menurunkan berat
badan, memperbaiki ginjal dan limpa, serta mencegah plak dan karang gigi.
Selain itu, teh oolong juga efektif mengatasi eksim dan menurunkan kadar
kolesterol dalam darah.
6. Kopi Bengkulu
Instagram by
@kopigadingcempaka
Wilayah Aceh dan Sumatera memang
dikenal sebagai penghasil kopi terbaik di nusantara maupun mancanegara.
Bengkulu sebagai salah satu wilayah yang terletak di Pulau Sumatera juga
mempunyai sajian kopi khas daerah yang rasanya menarik. Tidak jarang wisatawan
menjadikan kopi bengkulu ini sebagai buah tangan setelah berkunjung ke
Bengkulu. Kopi Bengkulu dijual dalam kemasan modern yang terdiri dari bungkusan
kecil maupun kiloan.
Tempat Wisata di Bengkulu
Pantai Tapak
Paderi
Objek wisata di Bengkulu ini
dulunya merupakan pusat pelabuhan laut bagi Pemerintahan Inggris pada zaman
kolonialisme. Namun saat ini Pantai Tapak Paderi menjadi salah satu tempat
wisata di Bengkulu yang tak mungkin dilewatkan. Pantai ini masih dalam deretan
Pantai Panjang di Bengkulu. Anda bisa menyaksikan keindahan laut Bengkulu dan menikmati
sunset di tempat ini.
2. Pantai
Panjang
Pantai Panjang
Sesuai dengan namanya Pantai Panjang
memiliki garis pantai yang sangat panjang yaitu sejauh 7 km. Pantai ini
terdapat di Kota Bengkulu dan tidak jauh dari pusat Kota hanya berjarak sekitar
3 km. Disini Anda tidak akan menemukan Pohon Kelapa seperti pantai pada umumnya
tetapi digantikan dengan deretan pohon cemara dan pinus. Pantai Panjang adalah
salah satu tempat wisata di Bengkulu yang populer karena selain keindahannya,
hamper semua fasilitas ada disini, seperti penginapan, restoran, arena bermain
anak, café, fasilitas olahraga hingga pusat perbelanjaan.
3. Danau
Mas Harun Bastari
Danau Mas Harun Bastari berada
di Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Danau ini
merupakan salah satu objek wisata di bengkulu yang disukai oleh keluarga.
Tempat wisata ini memiliki fasilitas yang cukup lengkap mulai dari lahan
parkir, mushola, toilet, warung makan, toko souvenir dan arena bermain anak.
Anda juga bisa permainan lain seperti sepeda air, flying fox atau berkeliling
danau dengan menggunakan perahu.
Danau Dendam
Tak Sudah
Danau yang terletak di Kota Curup Bengkulu utara
ini dikelilingi oleh bukit-bukit hijau. Danau dendam tak sudah ditetapkan
sebagai kawasan cagar alam yang menyimpan banyak potensi ekologi dan
keseimbangan ekosistem. Danau ini adalah salah satu tempat wisata di Bengkulu
yang memiliki pemandangan yang indah dan banyak dikunjungi oleh wisatawan.
Pulau Tikus
Pulau tikus
adalah salah satu tempat wisata di bengkulu yang terkenal. Pulau ini memiliki
luas 1,5 hektar dan berada sekitar 10 km dari pusat kota Bengkulu. Di Pulau ini
terdapat sebuah mercusuar yang masih berfungsi. Disini Anda bisa menikmati
Keindahan Pulau serta air laut yang jernih, Anda juga bisa melakukan berbagai
kegiatan seru seperti menyelam dan snorkeling.
Nah, ketujuh tempat wisata di Bengkulu yang kami
jelaskan diatas hanyalah sedikit dari objek wisata di daerah ini. Masih banyak lagi
destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi pada saat berada di Bengkulu. Dibawah
ini akan kami berikan daftar tempat wisata lainnya yang ada di Kabupaten/Kota
Provinsi Bengkulu.
Daftar tempat wisata di Kota Bengkulu
- Tugu Thomas Parr
- Rumah Ibu Fatmawati
- Komplek Pemakaman Kuno
- Rumah Gubernur Jenderal Inggris
- Tugu Hamilton
- Pantai Panjang Putri Gading Cempaka
- Kawasan Pelabuhan Pulau Baai
- Pantai Jakat
- Tugu Perjuangan Rakyat Bengkulu
- Kawasan China Town
Daftar tempat wisata di Kabupaten Rejang Lebong
- Suban Air Panas
- Kolam Renang Muna Tirta
- Danau Talang Kering
- Air Terjun Talang Rimbo
- Masjid Agung Curup
- Rumah Adat Rejang Lebong
- Bendungan Musi Kejalo
- Obyek Wisata Alam “DIOBAGITE”
- Monumen Perjuangan Desa Taba Renah
- Kebun Teh “Agro Teh”
- Telaga Tiga Warna
- Air Terjun Bertingkat
- Bukit Kaba
- Danau Mas Harun Bastari
- Obyek Wisata Agropolitan
- Air Panas/Air Terjun/Sarang Walet
- Air Terjun Desa Cahaya Negeri
- Air Terjun Desa Beringin Tiga
- Air Terjun Kepala Curup
- Cek Dam (Danau Buatan)
- Peninggalan Benda Sejarah Desa Apur
- Air Terjun/Gua Curup Beraput Desa Apur
- Air Terjun Sungai Napal
- Air Terjun Curup Embun Desa UPT Trans
- Air Terjun Angin Desa Lubuk Mumpo
- Air Terjun dan Gua La Desa Suka Merindu
Daftar tempat wisata di Kabupaten Lebong
- Wisata Danau Tes
- Sumber Air Panas Desa Tes
- Air Terjun Telon Buyuk
- Wisata Air Picung
- Objek Wisata Alam Lobang Kacamata
- Air Putih
- Objek Wisata Air Panas
- Danau Lupang
- Gunung Belerang
- Air Terjun Ketenong
- Sumber Air Panas Turan Lalang
- Objek Wisata Air Terjun Tes
- Wisata Air Paliak
- Danau Blue
- Sungai Ketahun
- Goa Sriwijaya
- Suban Gergok
- Telaga Tujuh warna
- Air Terjun Tik Gumaceak
- Air Terjun Siapang
- Air terjun Bio Baes
- Air Terjun Taman Peri
- Air Terjun Amen
- Arum Jerang Air Ketahun
- Air Terjun Tebing Serai.
- Keramat Ulu Du’es
- Kutai Ukem
- Situs Tanah Majapahit
- Keramat Bingin Kuning
Daftar tempat wisata di Kabupaten Kepahiang
- Taman Kota Kepahiang (Taman Santoso)
- Danau Musi Ujan Mas
- PLTA Musi Ujan Mas
- Kebun Teh Kabawetan
- Flora Langka Amorphophallus
- Bunga Rafflesia Arnoldi
- Air Terjun Bukit Hitam
- Air Terjun Curug Embun
- Danau Suro
Daftar tempat wisata di Kabupaten Bengkulu Utara
- Air Terjun Kepala Siring
- Pantai Lais
- Tangga 1000 Kemumu
- Lebong Tandai
- Kereta Lori Molek
- Gunung Bukit Daun dan Hulu Palik
- Pulau Enggango
- Pusat Pelatihan Gajah Seblat
- Air Terjun Curug Sembilan
Daftar tempat wisata di Kabupaten Muko Muko
- Pantai Muko-muko
- Bendungan Air Manjunto
- Sungai Air Berau
- Pantai Batung Badoro
- Pantai Air Rami
- Danau Nibung
Daftar tempat wisata di Kabupaten Bengkulu Tengah
- Air Terjun Embun
- Makam Putri Darah Putih
- Air Terjun Datar Lebar
- Dam Lubuk Serigo
- Puncak Liku Sembilan
- Air Terjun Peh
- Kolam Renang Belanda
- Benteng Coa Sako
- Prasasti Batu Jung
- Makam Raja Gogok
- Ritual Lonjok
- Benteng Belanda
- Air Terjun
- Air Terjun Bio Tik Siang
- Air Terjun
- Arung Jeram
- Bendungan PLTA Musi
- Keramat Nibung
- Air Terjun Curug
- Danau Exs. Tambang
- Wisata Alam
- Meriam Dan Kelambu Sakti
- Taman Hutan Raya Rajo Lelo
- Air Terjun Curup Sungai Tecuyong
- Danau Besar
- Pantai Sungai Suci
Daftar tempat wisata di Kabupaten Bengkulu Selatan
- Pantai Pasar Bawah/Duayu Sekundang
- Sungai Manna
- Meriam “Honisuit” Meriam Terbesar Di Indonesia peninggalan Inggris
- Bendungan Air Nipis
- Air Terjun Geluguran
- Pantai Muara Kedurang
- Goa Suluman Kedurang
Daftar tempat wisata di Kabupaten Kaur
- Pantai Laguna Ujung Lancang Samudera
- Sungai Padang Guci
- Gunung Patah
- Asinan Gurita
- Pantai Linau
- Pantai Way Hawang
Daftar tempat wisata di Kabupaten Seluma
- Taman Buru Nasional Semidang Bukit Kabu
- Pantai Seluma
- Susur Goa Resam
- Bendungan Seluma
- Batu Bekinyau (Batu Berkilau)
- Sungai Seluma
- Air Terjun Resam
Peninggalah sejarah di Bengkulu:
1. Benteng Marlborough (Fort Marlborough)
Benteng
Marlborough (Inggris:Fort Marlborough) adalah benteng peninggalan Inggris di
kota Bengkulu. Benteng ini didirikan oleh East India Company (EIC) tahun
1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan
Inggris. Konon, benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur
setelah benteng St. George di Madras, India. Benteng ini didirikan di atas
bukit buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera Hindia.
Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa
mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan
perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang
opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen
Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen
di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.
Marlborough
masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia Belanda tahun
1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia. Sejak
Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi markas Polri. Namun, pada
tahun 1949-1950, benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda. Setelah
Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD. Hingga
tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan
bangunan cagar budaya.
2.
Rumah/Tempat
Tinggal Pengasingan Bung Karno
Masjid
Jami’ di Bengkulu merupakan hadiah dan kenang-kenangan Bung Karno, terletak 1,2
km dari benteng Marlborough. Masjid ini berbentuk limas dengan tembok cukup
rendah sehingga jika dilihat dari jauh. Masjid ini terkesan sangat mirip dengan
piramida di Mesir. Pada tahun 1938, masjid ini didesain ulang, dengan
masyarakat yang berperan mendanai pembangunan masjid, bung Karno memimpin
langsung dengan menjadi arsitek masjid tersebut. Salah satu hal unik dari
masjid ini adalah perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa, di mana atap limas khas
Jawa berpadu dengan arsitektur khas Tionghoa. hal ini menjadi tanda perkawinan
antar budaya yang berkolaborasi dalam bangunan masjid ini.
Luas bangunan utama masjid ini 14,65x14,65 m, sedangkan luas serambinya adalah 11,46x7,58 m.
Luas bangunan utama masjid ini 14,65x14,65 m, sedangkan luas serambinya adalah 11,46x7,58 m.
Tugu
Thomas Parr adalah sebuah monumen yang terletak di Bengkulu, Bengkulu,
Indonesia dan didedikasikan kepada Thomas Parr, Residen Inggris di Bengkulu yang
terbunuh pada 1807. Dibangun setahun setelah kematiannya, bangunan tersebut dianggap
sebagai cagar budaya.
Bengkulu jatuh dibawah kekuasaan Perusahaan Hindia Timur Inggris pada abad ke-17. Perusahaan tersebut membangun sebuah benteng, Benteng Marlborough, dan mulai memerintah wilayah tersebut. Pada 1805, Thomas Parr dilantik menjadi Residen Bengkulu. Tugu Thomas Parr berbentuk oktagonal, yang meliputi wilayah seluas 70 square meter (750 sq ft). Tugu tersebut memiliki tinggi dengan ukuran 135-meter (443 ft) dengan sebuah kubah diatasnya. Karena kubah tersebut, tugu tersebut juga dikenal oleh orang lokal sebagai "Kuburan Bulek".
Bengkulu jatuh dibawah kekuasaan Perusahaan Hindia Timur Inggris pada abad ke-17. Perusahaan tersebut membangun sebuah benteng, Benteng Marlborough, dan mulai memerintah wilayah tersebut. Pada 1805, Thomas Parr dilantik menjadi Residen Bengkulu. Tugu Thomas Parr berbentuk oktagonal, yang meliputi wilayah seluas 70 square meter (750 sq ft). Tugu tersebut memiliki tinggi dengan ukuran 135-meter (443 ft) dengan sebuah kubah diatasnya. Karena kubah tersebut, tugu tersebut juga dikenal oleh orang lokal sebagai "Kuburan Bulek".
Tugu
Thomas Parr terletak di sepanjang Jalan Ahmad Yani, di subdistrik Kampung Cina
di Kota Bengkulu, Bengkulu. Tempat tersebut tidak jauh dari pusat kotanya dan
mudah diakses.
Monumen tersebut berjarak sekitar 170 meter (560 ft) dari tenggara Benteng Marlborough, bekas tempat pertahanan Inggris di wilayah tersebut. Tempat tersebut aslinya berada di dekat bangunan-bangunan yang dibangun pemerintahan Perusahaan Hindia Timur dan dewa pemerintahan Inggris. Namun, wilayah tersebut kemudian menjadi tempat komersial, dengan beberapa toko dan sebuah kantor pos yang terletak di dekat tugu tersebu
Monumen tersebut berjarak sekitar 170 meter (560 ft) dari tenggara Benteng Marlborough, bekas tempat pertahanan Inggris di wilayah tersebut. Tempat tersebut aslinya berada di dekat bangunan-bangunan yang dibangun pemerintahan Perusahaan Hindia Timur dan dewa pemerintahan Inggris. Namun, wilayah tersebut kemudian menjadi tempat komersial, dengan beberapa toko dan sebuah kantor pos yang terletak di dekat tugu tersebu
5. Kampung Cina/Tionghoa
Kampung
tionghoa adalah sebuah tempat yang memiliki 20 buah bangunan rumah dengan corak
arsitektur khas Tionghoa. Bangunan ini terletak di sebelah selatan bangunan
benteng Marlborough. Bangunan yang terletak di Malabero, Tlk. Segara, Kota
Bengkulu, Bengkulu 38119 ini telah ada semenjak masa Kolonial Inggris di
Bengkulu. Salah satu aspek yang kental dari bangunan khas Tionghoa adalah atap
lengkung dan pola jendela yang di atasnya terdapat semacam ventilasi udara.
Keberadaan kampung ini menjadi salah satu bukti bagi para sejarawan, bahwa
bangsa Tionghoa telah ada di Indonesia sebelum abad ke-18.
Makam
Sentot Ali Basya terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu.
Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima Pangeran Dipenegoro yang dikirim
ke Bonjol sewaktu Perang Padri.
Sentot
Prawirodirdjo (1807 - Bengkulu, 17 April 1855) yang juga di kenal sebagai
Sentot Ali Pasha, atau orang-orang mengenalnya sebagai Sentot Ali Basha. Adalah
seorang panglima perang pada masa Perang Diponegoro. Ia adalah putra dari
Ronggo Prawirodirjo, ipar Sultan Hamengku Buwono IV. Ayahnya dianggap
pemberontak karena melawan Belanda dan terbunuh oleh Belanda yang saat itu
dipimpin oleh Daendels. Dengan kematian ayahnya, Sentot Prawirodirdjo merasa dendam
kepada Belanda sehingga akhirnya bergabung dengan Pangeran Diponegoro.
Gelar
Ali Pasha yang juga berarti Panglima Tinggi didapatkan Sentot Prawirodirjo oleh
kerajaan Turki saat dia belajar ilmu kemiliteran dan perang di turki.
Dalam perjuangannya melawan penindasan kerajaan Belanda di tanah jawa Sentot Prawirodirdjo akhirnya dibujuk Belanda untuk meletakkan senjata pada tanggal 1829 dan dikirim ke Sumatera Barat untuk melawan pemberontakan para ulama dalam Perang Padri. Namun itu semua tidak lain merupakan strategi yang monumental dari Sentot dalam upaya mendapatkan persenjataan dari kerajaan Belanda, untuk digunakan dalam membantu perjuangan Tuanku Imam Bonjol melawan penjajahan Belanda dan Kaum Adat dipimpinan oleh Yang Dipertuan Pagaruyung waktu itu Sultan Arifin Muningsyah dalam Perang Padri.
Sentot Prawirodirjo wafat dalam usia 48 tahun dalam pembuangannya oleh Belanda di Bengkulu.
Dalam perjuangannya melawan penindasan kerajaan Belanda di tanah jawa Sentot Prawirodirdjo akhirnya dibujuk Belanda untuk meletakkan senjata pada tanggal 1829 dan dikirim ke Sumatera Barat untuk melawan pemberontakan para ulama dalam Perang Padri. Namun itu semua tidak lain merupakan strategi yang monumental dari Sentot dalam upaya mendapatkan persenjataan dari kerajaan Belanda, untuk digunakan dalam membantu perjuangan Tuanku Imam Bonjol melawan penjajahan Belanda dan Kaum Adat dipimpinan oleh Yang Dipertuan Pagaruyung waktu itu Sultan Arifin Muningsyah dalam Perang Padri.
Sentot Prawirodirjo wafat dalam usia 48 tahun dalam pembuangannya oleh Belanda di Bengkulu.
Rumah
Ibu Fatmawati Soekarno
Bengkulu merupakan salah satu tujuan wisata di provinsi Bengkulu yang ber
alamat di Jl. Fatmawati No. 10, Penurunan, Ratu Samban, Kota Bengkulu, Bengkulu
38222. Rumah kediaman Ibu Fatmawati
ini terbuat dari kayu bercat cokelat dan terlihat sangat sederhana. Berbentuk
panggung seperti rumah jaman dulu di kawasan Bengkulu, patung setengah badan
Ibu Fatmawati menyambut di halaman. Dihiasi bendera merah putih, di halaman
yang berukuran tidak terlalu besar itu berdiri sebuah panggung. Di salah satu
ruangan, terdapat mesin jahit berwarna merah yang terlihat usang termakan usia.
Dari keterangan yang diberikan Marwan, mesin jahit inilah yang digunakan Ibu
Fatmawati untuk menjahit bendera pusaka di Jakarta.
Istana
Stamford Raffles (Rumah Gubernur Inggris Thomas Stamford Raffles) merupakan
rumah yang dulu digunakan oleh Sir Thomas Stamford Raffles semasa menjadi
gubernur jenderal di Bengkulu, kini sudah mengalami renovasi dan banyak
perubahan. Bahkan alih fungsi menjadi rumah dinas Gubernur Bengkulu. Lokasinya
di seberang lapangan Merdeka Bengkulu.
Bangunan ini terletak sekitar 300 meter ke arah Utara Benteng Marlborough. Diantara kedua bangunan penting ini terdapat Tugu Thomas Parr yang merupakan salah satu monumen penting baik bagi Bangsa Inggris maupun Bangsa Indonesia. Konon cerita pada masanya terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan Rumah Gubernur ini dengan sisi dalam Benteng Marlborough dengan melalui sisi bawah Tugu thomas Parr.
Bangunan ini terletak sekitar 300 meter ke arah Utara Benteng Marlborough. Diantara kedua bangunan penting ini terdapat Tugu Thomas Parr yang merupakan salah satu monumen penting baik bagi Bangsa Inggris maupun Bangsa Indonesia. Konon cerita pada masanya terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan Rumah Gubernur ini dengan sisi dalam Benteng Marlborough dengan melalui sisi bawah Tugu thomas Parr.
9. Makam Inggris (the Christian Cemetery)
Makam Inggris (the Christian
Cemetery) merupakan bukti lain tentang peradaban yang dibangun East India
Company di Bengkulu. Jaraknya dari benteng Marlborouh kurang lebih sekitar 800
meter ke arah timur. Awalnya, makam ini untuk ratusan tentara yang
meinggal di masa awal kolonisasi. Mereka wafat karena berbagai penyakit tropis
akibat sanitasi buruk seperti kolera, malaria, disentri, dan juga korban
perang.
Area makam Inggris tadinya ada sekitar 1.000 nisan berbagai ukuran yang artistik dan monumental. Luasnya kurang lebih 4,5 hektare. Namun kabarnya, kini hanya tersisa 53 makam. Lahan makam sebagian sudah dibangun gereja dan bangunan lain, juga rumah tinggal.
Area makam Inggris tadinya ada sekitar 1.000 nisan berbagai ukuran yang artistik dan monumental. Luasnya kurang lebih 4,5 hektare. Namun kabarnya, kini hanya tersisa 53 makam. Lahan makam sebagian sudah dibangun gereja dan bangunan lain, juga rumah tinggal.
Tarian
Tradisional Bengkulu
1. Tari Andun.
Tari Andun adalah salah satu tarian tradisional yang berasal dari daerah Bengkulu.
Tarian ini termasuk jenis tarian pergaulan yang biasanya ditampilkan oleh para
penari pria dan penari wanita. Tari Andun merupakan tarian tradisional yang
cukup terkenal di Bengkulu, terutama di daerah Bengkulu Selatan.
Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat,
penyambutan, maupun acara budaya yang diselenggarakan di sana.
Sejarah Tari
Andun
Menurut sejarahnya, Tari Andun
dulunya merupakan salah satu tarian tradisi masyarakat Bengkulu yang sering
ditampilkan pada acara adat, terutama pada pesta panen raya. Tarian ini
dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat akan hasil panen yang mereka
dapatkan. Dalam acara tersebut biasanya diikuti oleh semua masyarakat, terutama
para pemuda pemudi. Konon selain menjadi tarian pergaulan, tarian ini juga menjadi
media mencari jodoh atau pasangan hidup bagi para kaum muda.
Seiring dengan berjalannya
waktu, tarian ini mulai berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas. Dalam
perkembangannya, Tari Andun tidak hanya ditampilkan pada acara panen raya saja,
namun juga sering ditampilkan untuk memeriahkan berbagai acara, seperti
pernikahan adat, penyambutan, dan acara besar lainnya.
Fungsi Dan
Makna Tari Andun
Tari Andun awalnya merupakan
tarian yang bersifat hiburan dan difungsikan untuk memeriahkan suatu acara.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, tarian ini mulai berkembang menjadi
tarian pertunjukan. Tari Andun ini dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur dan
kebahagiaan masyarakat atas berkat yang mereka dapatkan. Selain itu tarian ini
juga menggambarkan jiwa sosial masyarakat, dimana semangat kebersamaan di
antara mereka sangat dijunjung tinggi.
Pertunjukan
Tari Andun
Tari Andun biasanya
ditampilkan oleh para penari pria dan penari wanita. Jumlah para penari
biasanya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan. Untuk upacara adat, siapa
saja diperbolehkan untuk ikut menari, namun harus menyesuaikan dengan tempat
atau arena menari. Sedangkan untuk pertunjukan tari, biasanya jumlah penari
disesuaikan dengan kelompok tari atau sanggar yang akan menampilkannya.
Dalam pertunjukan Tari Andun,
biasanya para penari menari dengan diiringi musik pengiring. Gerakan dalam Tari
Andun ini pada dasarnya cukup sederhana, mengingat bahwa tarian ini merupakan
tarian yang bersifat sosial sehingga para pemula pun bisa melakukan dan ikut
menari besama. Walaupun gerakannya cukup sederhana, namun setiap gerakan dalam
tarian ini tentu memiliki makna khusus di dalamnya.
Pengiring
Tari Andun
Dalam pertunjukan Tari
Andun biasanya diiringi oleh alunan musik tradisional seperti gong,
gendang dan musik kolintang khas Bengkulu. Untuk irama yang
dimainkan dalam mengiringi Tari Andun biasanya merupakan irama bertempo cepat.
Alat musik pengiring tersebut dimainkan secara apik dan padu oleh kelompok
pengiring, sehingga menghasilkan alunan musik yang khas.
Kostum Tari
Andun
Untuk kostum Tari Andun ini
biasanya disesuaikan juga dengan kebutuhan atau acara. Untuk acara adat
biasanya para penari menggunakan busana bebas namun tetap sopan. Sedangkan
untuk acara pertunjukan tari, biasanya para penari menggunakan busana
tradisional khas Bengkulu.
Perkembangan
Tari Andun
Dalam perkembangannya, Tari
Andun masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Tarian ini
masih sering ditampilkan di berbagai acara seperti pernikahan adat, penyambutan
tamu penting, pesta rakyat dan acara adat lainnya. Selain itu tarian ini juga
sering ditampilkan di berbagai acara budaya seperti pertunjukan seni, festival
budaya, bahkan promosi pariwisata. Tari Andun kini juga tidak hanya dikenal
oleh masyarakat Bengkulu saja, tarian ini juga mulai dikenal oleh masyarakat
luas, khususnya di Indonesia.
Tarian Ganau ini merupakan salah satu tarian yang berasal
dari Bengkulu sendiri, Dimana seperti yang kita tahu dalam halnya tarian
pastilah memiliki beberapa makna yang tidak jauh berbeda dari provinsinya
masing-masing, begitu juga dengan halnya tarian yang berasal dari provinsi ini
sendiri, pasti tidak ada perbedaan menjauh dari beberapa falsafat yang ada pada
provinsi ini sendiri sehingga kita tahu sendiri terciptalah sebuah tarian yang
ada pada zaman sekarang ini dan sangat erat hubungannya dengan masa pada zaman
yang dahulu kala mengenai tarian-tarian ini sendiri dengan asal dari daerahnya.
Tarian Ganau ini sendiri merupakan tarian yang
diiringi dengan music. Dimana music iringannya sendiri adalah iringan oleh
mandolin, rebab serta kendang, dimana semua alat music itu dimainkan dengan
irama melayu dari alat music tersebut sendiri. Tarian ini sendiri dimainkan
oleh sekelompok penari wanita dan juga laki-laki. Dimana tarian ini sendiri
dimulai dengan gerakan tempo yang lambat dan diakhiri dengan gerakan yang cepat
dari para penari dengan gerakan menghentak-hentakkan kaki mereka sendiri.
Gerakan dari tangan mereka sendiri, serta juga melompat dan formasi yang
harmonis dengan iringan music merupakan salah satu cirri khas yang ada pada
tarian ganau ini sendiri, sehingga tarian ini dapat terlihat lebih menarik. Vidio
: https://www.youtube.com/watch?v=1XaxeVhrkNk
3. Tari
Tradisional Daerah Bengkulu - Tari Kejei
Tari Kejei merupakan kesenian rakyat Rejang yang
dilakukan pada setiap musim panen raya datang. Tarian Kejei tersebut dimainkan
oleh para muda-mudi di pusat-pusat desa pada malam hari di tengah-tengah
penerangan lampion. Kekhasan tari ini adalah alat-alat musik pengiringnya
terbuat dari bambu, seperti kulintang, seruling dan gong. Tarian dimainkan sekelompok
orang yang membentuk lingkaran dengan berhadap-hadapan searah menyerupai jarum
jam. Tarian ini pertama kali dicatat oleh seorang pedagang Pasee, bernama
Hassanuddin Al-Pasee yang berniaga ke Bengkulu pada tahun 1468. Tapi, ada pula
keterangan dari Fhathahillah Al Pasee, yang pada tahun 1532 berkunjung ke
Bengkulu.
Tari Kejei dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para
biku dari Majapahit. Sejak para biku datang, alat musiknya diganti dengan alat
dari logam, seperti yang digunakan sampai saat ini. Acara kejei dilakukan dalam
masa yang panjang, bisa sampai 9 bulan, 3 bulan, 15 hari atau 3 hari
berturut-turut. Tari ini adalah tarian sakral yang diyakini masyarakat
mengandung nilai-nilai mistik,sehingga hanya dilaksanakan masyarakat Rejang
Lebong dalam acara menyambut para biku,perkawinan dan adat marga. Pelaksanaan
tari ini disertai pemotongan kerbau atau sapi sebagai syaratnya.
Tarian Tradisional
Lainya di Provinsi Bengkulu :
a)
Tari Tombak Kerbau
b)
Tari Putri Gading Cempaka
c)
Tari Pukek
d)
Tari Penyambutan
e)
Tari Topen
Identitas Daerah
Bengkulu
1. Bunga Bangkai Flora Khas Bengkulu
Provinsi Bengkulu memilih dan
menetapkan Bunga Bangkai sebagai tumbuhan khas atau flora identitas provinsi.
Bunga Bangkai atau Suweg Raksasa merupakan tumbuhan dari famili Araceae
(talas-talasan). Nama latin bunga ini adalah Amorphophallus
titanum (Becc.) Becc., dengan nama sinonim Amorphophallus selebicus
Nakai dan Conophallus titanum Becc.
Bunga
Bangkai (Amorphophallus titanum)
Tumbuhan yang merupakan tumbuhan endemik Sumatera ini dikenak sebagai
tumbuhan khas yang memiliki ukuran raksasa dan baunya yang busuk. Bersama
dengan kerabat dekatnya, Amorphophallus gigas (Amorphophallus Raksasa
Sumatera) dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia.
Bunga Bangkai, Suweg
Raksasa, atau Titan Arum berwarna krem pada bagian luar dan pada bagian yang
menjulang. Mahkota bunganya berwarna merah keunguan. Saat mekar bentuknya
terlihat seperti terompet. Tinggi bunga bangkai saat mekar sempurna bisa
mencapai sekitar 4 m dengan diameter sekitar 1,5 m.
Klasifikasi Ilmiah Bunga
Bangkai : Kerajaan : Plantae. Divisi : Magnoliophyta. Kelas :
Liliopsida. Ordo : Alismatales. Famili : Araceae. Genus : Amorphophallus.
Spesies : Amorphophallus titanum (Becc.) Becc.
2. Beruang Madu Fauna Khas Bengkulu
Mendampingi Bunga Bangkai,
provinsi Bengkulu menetapkan Beruang Madu sebagai hewan khas atau Fauna
Identitas provinsinya. Meskipun hewan dari famili Ursidae ini bukan hewan
endemik Indonesia, namun dengan habitat alaminya di pulau Sumatera
dan Kalimantan wajar jika kemudian masyarakat Bengkulu menasbihkannya sebagai
maskot provinsi Bengkulu. Di Kalimantan, binatang inipun menjadi maskot kota
Balikpapan.
Beruang
Madu (Helarctos malayanus)
Nama latin hewan ini adalah Helarctos
malayanus (Raffles, 1821) yang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai
Malayan Sun Bear atau Sun Bear. Dibandingkan dengan jenis beruang lain di
dunia, Beruang Madu memiliki ukuran tubuh paling kecil. Panjang tubuh sekitar
1,4 meter dengan berat antara 50-65 kg. Beruang madu memiliki bulu yang hampir
seluruhnya berwarna hitam dengan pola khas berbentuk “V” berwarna keputihan
atau kuning di dadanya..
Klasifikasi Ilmiah
Beruang Madu. Kerajaan: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia.
Ordo: Carnivora. Famili: Ursidae. Genus: Helarctos. Spesies: Helarctos
malayanus (Raffles, 1821)
Daftar
Pustaka